Jambi – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jambi, Imron Rosyadi, di ruang kerjanya pada Kamis (22/3) menjelaskan target realisasi investasi untuk tahun 2019 telah mencapai 5,7 persen.
Untuk target 2019 ini, Imron berharap akan terealisasi dengan baik, karena saat ini banyak sekali yang mempengaruhi investor untuk merealisasikan investasinya di Provinsi Jambi.
Untuk dapat merealisasikan investasi tersebut ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi seperti kondisi politik rasional dan kondisi ekonomi global.
“Pertama kondisi politik rasional ini pasti akan mempengaruhi realisasi investasi ke daerah, yang kedua kondisi ekonomi global, kalau kita melihat kondisi ekonomi global di tahun 2019 ini di prediksikan bahwa kondisi ekonomi masih seperti tahun 2018, penuh ketidakpastian,” ujar Imron Rosyadi.
Negara Amerika saja, katanya telah berencana untuk menaikkan suku bunga bank, sehingga para investor melakukan perhitungan terkait investasi yang dilaksanakannya menyimpan uang lebih di bank, karena dia menaikkan suku bunga dan itulah yang terpenting ketika DPMPTSP melampirkan investasi di tahun 2019.
Dan yang tak kalah penting lagi pihak DPMPTSP di daerah telah berupaya untuk meningkatkan realisasi investasi ini dengan berbagai upaya baik dari sisi promosi maupun dari sisi pelayanan. Dari sisi promosi, DPMPTSP telah membangun media online, seperti Jambi Investment Center agar dapat memberi informasi kepada masyarakat dunia.
“Mudah-mudahan website-nya DPMPTSP dapat memperbaharui untuk menginformasikan kepada masyarakat dunia terkait dengan potensi dan peluang investasi yang ada di Jambi, ini dari sisi promosinya,” katanya.
Dia juga berharap, Jambi Investment Center yang ada di DPMPTSP ini mendapatkan dukungan penuh dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lembaga-lembaga swasta terkait lainnya. Karena hal ini penting jika ada dukungan dari OPD terkait, karena untuk pengembangan Jambi Investment Center sumber data investor ada di OPD-OPD terkait.
“Misalnya ketika kita mau mempromosikan karet, sawit datanya ada di OPD terkait, jadi kami butuh support dari OPD terkait, begitu juga dengan lembaga-lembaga terkait swasta lainnya, seperti Kadin, HIPMI serta asosiasi lainnya, karena mereka yang memberi support investasi kepada investor,” sebutnya.
Imron berharap lembaga terkait yang memberikan informasi dan support ataupun dukungan kepada investor-investor untuk berinvestasi di daerah, jangan sampai nantinya para investor itu mendapatkan informasi yang salah terkait dengan potensi dan peluang investasi.
“Jadi merekalah yang mengarahkan investor itu untuk ke Jambi Investment Center, jangan lagi mengarahkan investor ke calo-calo, selama ini kajian kalau kita lihat banyak sekali investor itu datang ke calo, bukan datang ke Jambi Investment Center, kalau datang ke calo ya kitakan gak ngerti,” terangnya.
Seharusnya, sambung Imron, investor itu dibawa langsung ke DPMPTSP, jadi DPMPTSP bisa menjelaskan peluang investasi yang bisa di cerna oleh investor.
“Jadi mereka tau cara pengurusannya seperti ini apa, kalau datang sama calo apakah calo itu paham jalur proses cara perizinannya, terus dia sampaikan ke investasi kalau izin dibayar sekian, padahal mengurus izin tidak bayar sama sekali,” jelasnya.
Selain sisi pelayanan, DPMPTSP terus berupaya untuk mempermudah layanan perizinan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat luas. Pertama, pihaknya sudah menerapkan Online Single Submission (OSS) pelayanan perizinan terintegrasi secara online, pihaknya juga sudah melakukan pembinaan ke 11 Kabupaten Kota. Kedua, pihaknya melakukan pembinaan perusahaan untuk memberikan laporan secara online karena selama ini manual. Ketiga, pihaknya terus berupaya melakukan pembenahan terhadap layanan yang DPMPTSP berikan.
“Seperti layanan untuk pertambangan misalnya 3 bulan sekali kita turun ke kabupaten, kita membuka gerai disana supaya masyarakat bisa langsung mengurus izinnya disana dan mendapatkan informasi tentang pengurusan perizinan, inilah upaya-upaya yang kita lakukan untuk realisasi investasi di tahun 2019,” pungkasnya. (man)