Kota Jambi – Demi memastikan ketersedian sembako seperti beras, gula, minyak goreng, tepung dan lainnya, Senin (23/3) kemarin pagi, Wakil Wali Kota Jambi, Maulana berserta unsur Forkompinda Pemkot Jambi melakukan pengecekan di sejumlah gudang.
Pertama, rombongan tersebut mendatangi gudang Bulog yang berada di kawasan Kelurahan Pasir Putih. Di sana, Maulana memastikan bahwa stok beras, tepung dan minyak goreng masih aman.
Hanya saja memang stok gula tidak terlihat di Bulog. Ini dikarenakan terjadi hambatan dalam pendistribusi gula dari pusat. “Kalau ada paling kita ecer 1 kilo. Terjadi keterlambatan memang dalam pengiriman, kemungkinan Minggu kedua April akan sampai di Jambi stoknya.” terang Bakhtiar Kepala Bulog Jambi.
Sementara itu, diakui Bakhtiar juga, Pemkot Jambi memiliki stok atau cadangan beras sebanyak 100 ton yang telah disediakan oleh pemerintah pusat. Cadangan beras ini, dapat digunakan di saat kondisi yang darurat maupun keperluan Pemkot Jambi.
“Kapan saja bisa diambil, ini sudah dibayarkan oleh pemrintah pusat untuk Pemkot Jambi. Jadi stok beras masih aman hingga 3 bulan mendatang.” sebutnya.
Sementara itu, tinjauan di Gudang Bumi Asia Agro Makmur, kawasan Tanjung Lumut, diketahui terdapat stok gula sebanyak 12 ton. Sehingga ini bisa memenuhi keperluan di Kota Jambi. Yanto kepala gudang menyebutkan, setiap harinya pihaknya melangsir sebanyak 500 kilogram. Sehingga diperkirakan cukup hingga beberapa hari ke depan sembari menunggu kedatangan stok gula lainnya.
“Memang pengiriman dari Lampung lambat. Sehingga sekarang ini hanya ada 12 ton. Masih cukup. Saat ini harganya memang naik 15 ribu per kilo. Harga ini bisa turun sesuai hukum pasar ke depannya,” jelasnya.
Sementara, untuk stok beras, minyak goreng, dan tepung di Gudang Dua Angsa yang berada di Jalan Lingkar Selatan juga terpantau aman. Untuk di Indogrosir sendiri, stok gula masih terdapat 8 ton dan masih cukup untuk beberapa hari ke depan menjelang kedatangan gula lainnya.
Wakil Wali Kota Jambi, Maulana menyebutkan, cadangan beras yang berada di Gudang Bulog tersebut, akan dikeluarkan jika memang situasi dan kondisi di Kota Jambi tidak memungkinkan lagi. “Itu bisa untuk PKH, sementara jika nanti lock down juga akan dikeluarkan. Tapi kita harap itu tidak terjadi,” sebutnya.
Terkait stok gula yang masih ada di beberapa gudang, Maulana meminta kepada pemilik gudang maupun distributor agar tetap menyalurkan gula dan tidak ada penimbunan gula. “Disalurkan aja, jangan ditahan-tahan. Karena dampaknya bisa panjang nanti. Warga yang panik nanti akan branggapan bahwa stok lainnya pun juga tidak ada. Padahal masih banyak. Itu kita harapkan dari pihak gudang maupun distributor,” jelasnya. (Adv)