Photo : Dirjen Dukcapil Prof.Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH.MH
Merangin – Ada yang menarik dan tampak berbeda dihalaman Direktorat Jenderal Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Pasar Minggu, penuh dengan ratusan bonsai yang dipajang apik, tertata harmonis dengan lay out yang serasi.
Pasalnya, disana sedang berlangsung Festival Bonsai yang diikuti oleh ratusan bonsai terbaik dari Jakarta, Jawa Barat, Bangka, Banten, Jateng dan DIY. Festival bonsai ini merupakan bentuk apresiasi dalam rangka HUT ke 3 Rumah Bonsai Indonesia atau RUBI.
Keunikan seni bonsai inilah yang dibawa oleh Ketua Umum Rumah Bonsai Indonesia (RUBI) Prof. Zudan Arif Fakrulloh untuk dikolaborasikan dengan ‘seni’ mengelola birokrasi dan seni mengelola pohon yang dikerdilkan alias bonsai.
Menurut Prof. Zudan yang juga Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri ini, menyampaikan ke jambicenter id, pekerjaan membonsai atau mengkerdilkan tanaman membutuh ketelitian,kesabaran, ketekunan yang membuahkan keindahan.
“Bonsai sebagai mahakarya adalah hasil kerja nyata melalui proses tata kelola berupa perawatan yang dilakukan dengan penuh ketekunan, kesabaran dan rasa cinta,”tutur Prof. Zudan menyampaikan lewat WhatsApp pribadinya, Rabu (11/12/2019).
Menurutnya bila sedang santai, dirinya kerap menyempatkan diri untuk menyiram puluhan koleksi tanaman bonsai di rumahnya yang asri di bilangan Bekasi. Ada lebih 50 tanaman bonsai yang terpajang di rumahnya. Mulai jenis beringin, anting putri, serut, jeruk kingkit, loa, lohansung, arabica, sampai jambu biji.
“Ketika sudah menjadi mahakarya, nilai bonsai pun menjadi meningkat berkali-kali lipat. Inilah sebetulnya esensi dari tugas birokrasi. Melahirkan mahakarya pelayanan publik dengan proses tata kelola tadi. Kalau tidak dengan karya nyata mustahil menjadi mahakarya,”ujarnya.
Zudan Arif menuturkan ada nilai-nilai filosofi tersendiri di balik menanam bonsai. “Bonsai itu simbol dari pohon besar yang bisa ditata. Di situ kita butuh kesabaran, ketelatenan, butuh seni. Bonsai bisa dibentuk, bisa didesain, bisa diarahkan. Akhirnya menikmati,”katanya. (gas).