Bandung – Wilayah Bandung Raya diguncang Gempabumi berkekuatan magnitudo 5.0 pada hari ini, Rabu (18/9) pukul 09.41 WIB, dengan pusat gempa 24 km tenggara Kabupaten Bandung dan berkedalaman 10 km. Gempabumi itu membuat sebagian besar masyarakat panik lantaran guncangannya dirasakan cukup kuat dalam durasi 3-5 detik.
Gempabumi yang berpusat di 7.19 LS dan 107.67 BT itu berdampak pada kerusakan sejumlah rumah warga dan alami luka-luka di Pangalengan dan Kertasari, Kabupaten Bandung.
“Sejumlah warga Kabupaten Bandung mengalami luka-luka saat gempa M5,0 merusakkan sejumlah bangunan. Mereka yang luka berat telah mendapatkan perawatan di fasilitas medis setempat,”jelas Abdul Muhari, Ph.D.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menyampaikan keterangan ke media, Rabu sore (18/9/2024)
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu (18/9), pukul 15.20 WIB, total korban luka sebanyak 81 orang di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut 1 orang. Di Kabupaten Bandung, 23 orang mengalami luka berat dan 58 lainnya luka ringan. Mereka yang luka-luka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan puskesmas yang berada di Kecamatan Kertasari.
Sementara itu, keluarga terdampak di Kabupaten Bandung dilaporkan sejumlah 491 KK dan di Kabupaten Garut 209 KK.
BNPB memonitor adanya pengungsian warga di Kabupaten Bandung dengan jumlah 450 jiwa, di antaranya terkonsentrasi di Kantor Camat Kertasari.
Sebaran wilayah kecamatan di Kabupaten Bandung yang merasakan guncangan gempa berada di Kecamatan Kertasari, Pangalengan, Ibun, Pacet, Arjasari dan Pameungpeuk. Sedangkan di Kabupaten Garut, terdapat di tiga kecamatan, yaitu Pasirwangi, Tarogong Kaler dan Sukaresmi.
Rumah terdampak di Kabupaten Bandung dilaporkan sebanyak 491 unit. Selain tempat tinggal, dampak pada bangunan di wilayah ini, di antaranya fasilitas kesehatan 5 unit, pendidikan 9, gedung pemerintah 2, fasilitas umum18 dan tempat ibadah 27.
Sedangkan di Kabupaten Garut, rumah terdampak sebanyak 209 unit, sarana pendidikan 7 dan fasilitas ibadah 5.
Petugas BPBD setempat masih terus memutakhirkan jumlah kerusakan dan tingkat kerusakan pada bangunan terdampak yang telah terdata.
Pascagempa BPBD provinsi telah berkoordinasi dengan BPBD di dua kabupaten terdampak dan mengirimkan tim reaksi cepatnya. Di samping itu, pihaknya juga mendorong bantuan darurat, berupa tenda pengungsi, terpal, senso, genset, lampu portabel, mie instan, paket sembako dan air mineral ke lokasi terdampak.
Hingga kini, petugas BPBD masih melakukan respons darurat dan pemantauan di lapangan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan koordinasi dengan pihak BPBD terkait dengan penanganan darurat. Tim Reaksi Cepat BNPB telah bergerak menuju lokasi bencana untuk mendukung respons darurat.
“Menyikapi bahaya gempa, BNPB mengimbau warga untuk berhati-hati terhadap potensi gempa susulan. Apabila warga ingin kembali ke rumah, pastikan kondisi struktur bangunan aman,”,harapnya. (tugas,)