Kerinci – Penjabat sementara (Pjs) Gubernur Jambi, Ir.Restuardy (Ardy) Daud,M.Sc mengajak kelompok tani dan seluruh pelaku usaha Kopi Korintji (Kerinci) untuk terus mempertahankan kualitas Kopi Kerinci supaya pangsa Pasar Kopi Kerinci semakin luas lagi, baik di dalam maupun di luar negeri, terlebih kopi merupakan salah satu produk yang dapat menggambarkan keindahan alam Kerinci.. Hal tersebut dinyatakan Ardy Daud saat mengunjungi Koperasi Kopi Alam Korintji (Alko),bertempat di Desa Sungai Sukai Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci, Minggu (8/11/20). Bupati Kerinci, Dr.H.Adirozal,M.Si bersama Wakil Bupati Kerinci, H.Ami Taher turut mendampingi Ardy Daud dalam melakukan peninjauan.
“Kita harus memanfaatkan kopi untuk menjual keindahan, kesuburan, dan keunggulan Kabupaten Kerinci, sehingga Kerinci lebih dikenal lagi secara internasional, mengingat Kopi Kerinci sudah mulai dikenal oleh masyarakat internasional,” ujar Ardy Daud.
Ardy Daud menuturkan, Kopi kerinci merupakan modal awal yang sangat baik untuk lebih dikembangkan dan harus terus dipertahankan. Koperasi koperasi yang mengelola kopi harus lebih mempertahankan kualitas dan terus meningkatkan kualitas kopi Kerinci sehingga dapat menjaga kepercayaan masyarakat.
“Ini merupakan langkah awal yang luar biasa bagi kopi Kerinci untuk melakukan lompatan yang lebih besar lagi kedepannya. Kopi kita telah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat luas karena memiliki cita rasa yang khas,” tutur Ardy Daud
Koperasi Kopi Alko merupakan perkumpulan petani kopi yang membangun dan mengembangkan komoditi kopi arabika Kayu Aro Kerinci. Koperasi ini memberikan pendampingan kepada petani kopi agar dapat meningkatkan kapasitas petani dan masyarakat dalam menjadikan tanaman kopi sebagai produk utama dalam menyangga perekonomian masyarakat Kerinci.
Pihak Koperasi Kopi Alko menyatakan bahwa mereka telah mendapatkan kepercayaan dari Starbucks Farmer Support untuk menyuplai kopi ke Starbucks, sudah ada lebih kurang 300 petani yang dapat menyuplai kopi ke Starbucks dengan standar Starbucks Farmer Supportyaitu Coffee and Farmer Equity (CAFE) Practice. Kriteria CAFE Practice tersebut adalah ekonomi transparansi dimana asal kopi harus jelas, social responsibility dan harus tetap menlestarikan lingkungan.
Usai melakukan peninjauan ke Koperasi Kopi Alko, Ardy Daud juga meninjau Koperasi Koerintji Barokah Bersama di Desa Jernih Jaya Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci. Ardy Daud secara langsung meninjau proses kopi arabika Kerinci mulai dari pembibitan, penanaman, penjemuran, penyimpanan dalam Gudang, dan pemilihan biji kopi serta mencicipi langsung kopi yang disajikan barista anggota kelompok Koperasi Koerintji Barokah Bersama.
Koperasi Koerintji Barokah Bersama sendiri dipimpin oleh Triyono telah melakukan ekspor kopi arabika Kerinci dalam bentuk green beanke Belgia sebanyak 15,9 ton dan ke Jepang sebanyak 2,1 ton.(red)