Tanjabtim – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tanjab Timur Safril di dampingi Kaban Kesbangpol Imron TB, membuka Rapat Koordinasi (Rakor), Penanganan Konflik Sosial Tahun 2021, bertempat di Aula Kantor Camat Muara Sabak Barat, Kamis (2/12/2021).
Hadir dalam acara Kapolsek Ipda Chandra Adinata, Kasi Intel Kejari M Arsyad SH, Wakil Ketua DPRD Tanjab Timur Saidina Hamzah, Pabung 0419/Tanjab Mayor Inf Marlianus Pasae, dan Kepala OPD.
Kegiatan ini adalah sebagai wahana koordinasi serta sebagai forum diskusi untuk membahas berbagai aspek terkait penanganan konflik sosial.
Ada beberapa hal dibahas yang menyebabkan konflik sosial diantaranya:
Permasalahan terkait Karhutla, Covid-19,
Sengketa batas wilayah, Korporasi dengan Masyarakat, permasalahan Unsur individu yang meluas kepada sara dan Permasalahan Pilkada.
Sekda Tanjab Timur Safril menyampaikan bahwa dalam menangani konflik yang terjadi di masyarakat, Pemerintah Kabupaten beserta Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial harus saling berkoordinasi dan menggunakan pendekatan persuasif di masyarakat guna meminimalisir dampak yang lebih besar dan semakin melebar.
“Untuk mengetahui perkembangan politik di daerah dan menciptakan stabilitas politik pemerintahan yang kondusif di daerah diperlukan, atau melakukan pemantauan, pelaporan dan evaluasi situasi politik secara tertib, terkoordinasi dan berkesinambungan,”kata Sekda.
Lanjy Sekda, Plaksanaan pembahasan proses pelaksanaan evaluasi dan serangkaian pertemuan diskusi, sebagai bentuk manifestasi masukan dan merumuskan konsep dalam penyusunan hasil evaluasi sebagai bahan kebijakan pemerintah daerah.
Kaban Kesbangpol Imron TB dalam sambutannya mengingatkan saat ini kita masih dalam posisi waspada terhadap Covid-19.I Ismenjelaskan sebentar lagi kita akan memasuki penghujung tahun 2021.
“Mari kita semua waspada akan lonjakan kasus positif Covid-19. Pemerintah bersama pemerintah pusat serta pihak pihak terkait telah membuat kebijakan agar kita tidak ada lonjakan Covid-19 dengan melaksanakan Vaksinasi dan PPKM dan terus kita tingkatkan serta menerapkan Aplikasi peduli lindungi,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan saat ini Provinsi Jambi baru sekitar 54 persen dalam melaksanakan Vaksinasi,
Kedepan akan mengaktifkan Puskesmas serta pihak pihak terkait agar terus melakukan himbauan kepada masyarakat agar mau mendapatkan Vaksinasi serta tetap menjaga protokol kesehatan.
“Melalui koordinasi diharapkan dapat kesepahaman dan keterpaduan berbagai komponen terkait untuk dapat mengantisipasi berbagai permasalahan dan gejolak sosial yang memiliki potensi konflik, baik saat sekarang maupun di masa mendatang,”harapnya (red).