Palembang – Nama besar seorang Walikota Jambi Dr. H. Syarif Fasha, ME sebagai seorang akademisi sekaligus praktisi yang mumpuni dalam meramu tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) di Kota Jambi, tidak perlu diragukan lagi.
Selain telah melanglang buana ke penjuru nusantara sebagai pembicara di berbagai kesempatan, kali ini Walikota Jambi dua periode itu, kembali didaulat memberikan orasi ilmiah di kampus kenamaan di Bumi Sriwijaya, yaitu Universitas Palembang.
Walikota Jambi itu memberikan orasi ilmiah dalam rangka Wisuda Sarjana Strata 1 (S1) Angkatan XXXII Universitas Palembang, yang berlangsung di Hotel Aryaduta Kota Palembang (4/9).
Orasi ilmiahnya dikampus tersebut seolah makin menasbihkan kaliber seorang Syarif Fasha, selain sebagai seorang kepala daerah yang visioner dan mumpuni dalam tata kelola pemerintahan (good governance), juga sangat piawai dalam bidang akademis.
Acara tersebut diawali dengan Tarian Persembahan Gending Sriwijaya, kemudian dilanjutkan dengan rangkaian sambutan Rektor UNPAL, sambutan dari perwakilan Alumni UNPAL, dan Sekilas mozaik oleh Ekonom Senior Prof. Faisal Basri, MA, dan puncaknya orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Walikota Jambi Dr. H. Syarif fasha, ME.
Mengangkat tema “Tantangan, Peluang dan Harapan di Era Globalisasi dan Revolusi Industri 4.0”, dalam orasi ilmiahnya Walikota Fasha menyampaikan bahwa generasi masa kini dihadapkan pada tantangan revolusi industri 4.0. yang membawa implikasi dalam setiap aspek.
“Saat ini kita semua berada dalam Era Revolusi Industri yang telah menjadi tren di dunia saat ini. Satu era yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber, yaitu Era revolusi industri 4.0, dimana penggunaan teknologi lebih pada pemanfaatan mesin yang terintegrasi dengan jaringan internet. Tidak hanya itu, kita juga dihadapkan pada Pasar Bebas Global, misalnya WTO, MEA dan lain-lain. Bahkan baru-baru ini Indonesia dan Australia telah mendeklarasikan kesepakatan dagang IA-CEPA (Indonesia Australia Comprehensive Economic Patnership Agreement). Negara ini akan menjadi pasar raksasa yang akan diperebutkan oleh negara-negara industri utama,” beber Walikota Jambi itu.
Lebih lanjut, Wali Kota dengan jargon Kota Jambi Terkini itu juga mengutarakan bahwa Indonesia akan berhadapan dengan “Global Capitalism”, yang membawa implikasi luar biasa pada tatanan kehidupan bangsa Indonesia.
“Mau tidak mau kita akan berhadapan dengan “Global Capitalism”, yang jika tidak disikapi dengan hati hati, keadaan ini akan bergeser menjadi “Capitalism Imperialism” artinya kita akan terjajah di negeri sendiri, kita menjadi tamu di rumah kita sendiri,” sebut Fasha.
Fasha juga menjelaskan bahwa terdapat dua kunci keberhasilan dalam memasuki era globalisasi dan revolusi industri 4.0, yang wajib dimiliki oleh generasi terdidik di Indonesia.
“Kita semua harus memiliki kapasitas belajar sendiri atau self learning capacity dan kedua adalah kemampuan untuk melakukan adaptasi atau adaptibility yang besar. Kalian juga harus membuktikan diri bahwa kalian semua yang diwisuda hari ini adalah agen pembaharuan.
Ada beberapa hal yang harus kalian persiapkan dan miliki, yaitu menguasai informasi, menguasai bahasa asing, perkuat networking, upgrade skill, tingkatkan profesionalisme, berfikir secara Superior Creative Thingking dan memiliki jiwa Entrepreuneurship. Demgan demikian tidak ada yang perlu terlalu dirisaukan dari Globalisasi dan Revolusi Industri tersebut,” pungkas Walikota Fasha.
“Style” Walikota Jambi Syarif Fasha dalam menularkan virus positif perubahan di hadapan wisudawan Universitas Palembang tersebut, tak luput mendapat ruang apresiasi oleh Rektor kampus ternama di Kota Bumi Sriwijaya itu.
“Yang jelas cuma satu, saya tidak menyangka, dalam usia begitu masih muda, bagi saya Doktor Syarif Fasha ini memiliki potensi akademisi yang sangat tinggi dan dari paparan pemikiran beliau tadi, terlihat mahasiswa begitu bersemangat. Artinya kemampuan beliau dalam memaparkan materi, buah pemikiran tadi, dengan cara benar dan baik. Saya kira perlulah orang seperti Pak Syarif Fasha itu untuk berbagi ilmu ke kampus kampus. Saya yakin orang pintar seperti Pak Syarif ini di butuhkan di mana mana,” jelas Rektor Universitas Palembang itu.
Turut hadir dalam acara tersebut, Sekdaprov Sumsel H. Nasrun Umar, Rektor Universitas Palembang Zulkifli S. Mukti, SH., M.H., Ekonom kenamaan dari Universitas Indonesia Prof. Faisal Basri dan L2 Dikti Wilayah II Sumbagsel, Prof. Dr. H. Slamet Widodo, jajaran Forkompimda Provinsi Sumatera Selatan dan Kota Palembang, serta jajaran Dekan, Dosen dan civitas akademika Universitas Palembang. (Adv)