Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) pada tahun 2021 akan membuka 1,3 juta orang formasi penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN) didasarkan pada kebutuhan personil secara total pada tahun ini.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo.
Adapun penjelasannya menurut MenPAN RB Tjahjo Kumolo, Pemerintah sudah menentukan kebutuhan ASN secara total tahun 2021 (jika tidak ada kebijakan lain yang bersifat darurat) sejumlah sekitar 1.300.000, yang meliputi :
1. 1 juta guru Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (PPPK) melalui skema yang menjadi program Kemendikbud (di seluruh pemerintah daerah). Program ini adalah untuk menyelesaikan kekurangan tenaga guru yang selama ini diisi oleh tenaga honorer.
Adapun yang dapat mengikuti program ini adalah mereka yang terdaftar dalam data pokok pendidikan (Dapodik) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Pemerintah juga telah menentukan kebutuhan di pemerintah daerah sebesar sekitar 189.000 ASN (di luar guru, program kementerian pendidikan dan kebudayaan) yang terdiri dari 70.000 PPPK jabatan fungsional selain guru, dan 119.000 CPNS untuk berbagai jabatan teknis yang sangat diperlukan (termasuk tenaga kesehatan).
“Untuk instansi pemerintah pusat ditentukan kebutuhan sebesar sekitar 83.000 dengan prosentase 50% PPPK dan 50% CPNS (atau sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing),”jelas MenPAN RB Tjahjo Kumolo menyampaikan ke Jambicentet.id, Rabu (3/3/2021) melalui pesan WhatsApp.
Mengenai waktu pengumuman, akan dilakukan pada bulan Maret 2021, setelah proses pembagian untuk masing-masing instansi selesai dilakukan.
“Persyaratan ditentukan oleh masing-masing instansi sesuai dengan kualifikasi jabatan yang dibuka lowongannya. Setiap jabatan memiliki persyaratan kualifikasi yang beragam sesuai aturan yang berlaku di jabatan tersebut,”paparnya. (gas).