Jambi – Beberapa hari belakang, kondisi di Kota Jambi terasa panas. Namun tidak menutup kemungkinan terjadi hujan. Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, Kurnia Ningsih mengatakan, pada awal Juni 2020 di beberapa wilayah Provinsi Jambi sudah memasuki awal musim kemarau.
“Musim kemarau itu bukan berarti tidak ada hujan. Kriteria musim kemarau sendiri adalah jika dalam 10 hari hujan yang turun jumlahnya kurang dari 50 mm dan diikuti 10 hari berikutnya.
sekarang masih terjadinya hujan itu masih dalam kriteria musim kemarau dan lagipula musim kemarau pada tahun 2020 ini diprakirakan tidak akan sekering pada tahun 2019 yang lalu ujar kurnia Ningsih.
Di awal juni kemarin memang banyak terjadi hujan di wilayah Provinsi Jambi namun Prakiraan ke depan curah hujan sudah mulai berkurang intensitasnya menjadi lebih rendah yakni 50 sampai 100 mm/10 hari.
Diketahui untuk wilayah Provinsi Jambi potensi terjadinya kebakaran lahan dan hutan tetap ada walaupun bukan El-Nino, karena memang kondisi topografis dan geografis kita serta budaya lokal kita dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran lahan dan hutan, walaupun pada tahun ini indeks El-Nino pada kategori normal.
berdasarkan analisa dan prakiraan yang dibuat oleh BMKG bahwa pada tahun ini lebih dingin dibandingkan 2019 yang lalu.
Perlu di waspadai saat ini adalah wilayah timur Jambi karena merupakan wilayah gambut kalau untuk wilayah barat jambi kondisi tanahnya adalah mineral jika terjadi kebakaran lahan dan hutan bisa cepat dipadamkan namun untuk kondisi wilayah gambut di wilayah timur Jambi, apabila terjadi kebakaran lahan di wilayah gambut akan sulit dipadamkan pada saat musim kemarau.(RI)