Merangin – Untuk antisipasi terjadinya bencana alam agar bisa ditangani secara baik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Merangin menggelar Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana, Kamis (4/8/2022) pagi bertempat di halaman Kantor BPBD.
Pelatihan dihadiri dari Polres Merangin, Kodim 0420/Sarko, PMI Cabang Merangin dan diikuti, Kabid, Kasi, pegawai BPBD, personel Damkar, Manggala Agni, Tagana dan para relawan
Kepala BPBD Merangin Mardiansyah Saidi menyampaikan tujuan Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang menghadapi serta menangani berbagai bentuk bencana alam dan korban agar tertangani dengan baik.
“Tujuan utama pelatihan ini, untuk mengantisipasi kejadian bencana, guna meminimalkan korban dan kerugian serta upaya yang dapat dilakukan sebelum terjadi bencana dan saat terjadi bencana,”jelasnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan dalam mengahadapi bencana baik tanah longsor, banjir, kebakaran
, korban tenggelam, adanya kabut asap dan bencana lainnya sebelum terjadi perlu adaya antisipasi dan mitigasi untuk menimalisir akibat kejadian.
“Penanggulangan bencana merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bersifat prefentif, penyelamatan, dan rehabilitatif yang harus diselenggarakan secara koordinatif, komprehensif, serentak, cepat, tepat, dan akurat melibatkan lintas sektor dan lintas wilayah sehingga memerlukan koordinasi berbagai instansi terkait,”paparnya
Selain itu, Mardiansyah menerangkan
dengan penekanan pada kepedulian publik dan mobilisasi masyarakat upaya penanganan dan mitigasi bencana merupakan salah satu upaya pengurangan risiko bencana.
Mitigasi bencana dilakukan untuk mengantisipasi kejadian bencana, guna meminimalkan korban dan kerugian yang timbul.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan sebelum terjadi bencana dapat berupa pembangunan fisik maupun penyadaran masyarakat dan peningkatan kemampuan petugas menghadapi ancaman bencana.
“Pelaksanaan mitigasi bencana yang berorientasi pada peningkatan kemampuan masyarakat melalui partisipasi masyarakat akan mengarah kepada: upaya mitigasi bencana bersama masyarakat di kawasan rawan bencana secara mandiri,”imbuhnya
Yang juga perlu menjadi perhatian yaitu pembangunan dan pengelolaan sumberdaya alam untuk kelangsungan kehidupan di kawasan rawan bencana; dan pendekatan multisektoral, multidisiplin serta multibudaya.
Dalam pelatihan para peserta juga mendapat pembekalan dari 2 (dua) narasumber dari Polres Merangin dan Kodim 0420/Sarko.
Pada sesi pertama narasumber dari Polres Merangin yang disampaikan oleh Ipda. Taufik menyampaikan bahwa dalam mengatasi kejadian bencana yang paling utama adalah kesiapsiagaan dari seluruh personel dibekali pengetahuan, wawasan dan keterampilan dalam menangani bencana serta korban agar bisa teratasi dengan cepat, tepat dan memenuhi sasaran.
Selain itu perlu kesiapsiagaan peralatan agar selalu stand by saat diperlukan karena dalam penanganan bencana khususnya penanganan korban perlu kecepatan dan peralatan yang memadai dalam upaya menyelamatkan jiwa manusia.
“Selain kapasitas kemampuan dan keterampilan dalam kebencanaan, tidak kalah penting juga kapasitas kesiapsiagaan seluruh personel yang terlibat dalam Penanggulangan Bencana yang harus terus dilatih secara kontinyu.
Dengan kegiatan pelatihan ini agar bisa menangani bencana dengan baik dan dapat meminimalisir korban,”paparnya.
Sedangkan narasumber ke dua dari Kodim 0420/Sarko yang disampaikan Kapten Inf.M.Nopri Yudha mengatakan
kunci ketangguhan menghadapi bencana adalah mampu mengenali potensi, menganalisa penyebabnya, mengantisipasi dan meminimalisir resiko, menyelamatkan diri, keluarga dan orang lain serta mampu bangkit dengan cepat untuk pulih seperti sediakala.
Kesiapsiagaan dan mitigasi bencana adalah upaya membangun masyarakat untuk mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana secara mandiri. Kemampuan petugas diharapkan akan mengurangi dampak dan resiko bencana.
“Kesiapsiagaan dan Mitigasi itu bersifat permanen, sehingga harus dilakukan secara terus menerus. Di Kabupaten Merangin yang potensial terjadi bencana selain banjir yaitu yang sering terjadi kebakaran hutan dan lahan serta longsor,”kata Nopri Yudha.
Lebih lanjut, ia menegaskan untuk mencegah terjadi bencana perlu koordinasi dari seluruh elemen yang terkait agar bisa menangani kejadian bencana dengan baik.
Dalam pencegah Karhutla yang sering terjadi perlu penyiapan personel yang terlatih, peralatan dan dana yang cukup serta keterlibatan para relawan dan partisipasi dari seluruh masyarakat.
Diakhir acara pemaparan dari narasumber diisi dengan tanyajawab serta ramah tamah seluruh peserta pelatihan dan ditutup pemberian piagam penghargaan kepada peserta pelatihan..{tugas).