Merangin – Bahan kebutuhan dapur sehar-hari yang mengalami kenaikan di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi dikeluhkan oleh para pedagang dan konsumen.
Beberapa pedagang sembako dan kebutuhan dapur yang berada di Pasar Baru Bangko menuturkan ke media ini, Kamis (22/2/2024) malam, bahwa kebutuhan pokok diantaranya beras, gula, minyak goreng dan kebutuhan dapur lainnya mengalami kenaikan, sehingga sangat berdampak pada penghasilan dan omset penjualannya.
Adapun kebutuhan pokok dan kebutuhan dapur yang mengalami kenaikan harga diantaranya beras merk Dua Lele Rp16 ribu/kg, beras merk kasih sayang Rp16 ribu/kg, beras merk Naruto Rp17 ribu/kg, beras merk 17 ribu/kg dan beras Solok Rp18 ribu/kg.
Selain beras yang mengalami kenaikan harga, kebutuhan bahan pokok atau bahan dapur seperti gula pasir dan minyak goreng juga naik. Untuk gula pasir harga Rp17 ribu/kg, minyak goreng curah Rp17 ribu/kg, minyak goreng kemasan merk Rose Brand Rp 17 ribu/kg.
“Untuk harga tepung baik curah dan kemasan harganya masih stabil. Tepung curah Rp10 ribu/kg, tepung kemasan Rp13 ribu/kg, telur ayam buras 1 karpet isi 30 butir ukuran sedang Rp 50 ribu/karpet,”ujar Rian salah satu pedagang.
Lebih lanjut, ia mengatakan dengan kenaikan harga kebutuhan pokok atau bahan dapur sangat berpengaruh sekali dengan penghasilan yang diterima dan omset penjualan jauh berkurang.
“Biasanya masyarakat/konsumen saat belanja membeli beras dengan jumlah banyak dalam bentuk kemasan 5,10 dan 20 kg, namun sejak ada kenaikan harga mengurangi pembelian dalam bentuk takaran kilo gram (Kg),”tuturnya.
“Minta kepada pemerintah atau pihak terkait untuk bisa segera menstabilkan harga-harga yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari,”harapnya.
Keluhan yang sama juga disampaikan oleh pedagang sembako lainya yang menjual cabe, bawang merah, bawang putih, tomat, kentang, kol dan lainya.
Menurut penjelasan salah satu pedagang Rifai (19) menjelaskan bahwa saat ini harga cabe merah dijual Rp80 ribu/kg, cabe hijau Rp45 ribu/kg, cabe rawit Rp60 ribu/kg, bawang merah Rp40 ribu/kg, bawang putih Rp40 ribu/kg.
“Harga cabe masih tinggi karena pasokan barang berkurang. Sekarang bahan kebutuhan dapur harga tidak stabil terus mengalami kenaikan, sehingga berpengaruh ke omset penjualan berkurang drastis,”jelas Rifai.
Lanjut Rifai, untuk harga kebutuhan dapur lainnya seperti kentang dijual Rp10 ribu/kg, dan tomat Rp20 ribu/kg..
“Jualan sekarang sepi, omset jualan dan penghasilan jauh menurun karena harga kebutuhan dapur terus ada kenaikan, sehingga masyarakat atau pembeli berkurang dan mengurangi jumlah yang dibelinya,” ujar Rifai.
Terkait kenaikan kebutuhan dapur juga dikeluhkan oleh masyarakat/ konsumen saat dimintai tanggapan oleh media ini saat sedang berbelanja, dimana dirinya sangat terbebani dengan kenaikan kebutuhan bahan pokok atau dapur yang terus mengalami kenaikan, karena tidak seimbang antara penghasilan yang didapatnya sehari-hari dengan pengeluaran
“Semakin sulit hidup sekarang, bahan-bahan kebutuhan dapur semua banyak yang naik tidak ada yang murah lagi. Masyarakat kecil yang mata pencaharian tidak tetap seperti keluarga saya sangat berat,”keluh Yuni (23).
Keluhan juga disampaikan oleh konsumen lainya, dimana dengan adanya kenaikan kebutuhan dapur khususnya beras sebagai makanan pokok sangat memberatkan perekonomiannya sebagai masyarakat penghasilan rendah.
“Belanja kebutuhan dapur ke pasar sekarang serba susah. Harga bahan dapur termasuk beras harga naik tinggi. Semoga segera turun harganya,”keluh Mariyati (53) ibu rumah tangga.
Ia berharap ke pemerintah untuk memperhatikan rakyat kecil khususnya terkait kebutuhan dapur sehari-hari seperti beras, gula, minyak goreng, tepung, cabe dan bahan dapur lainya segera bisa turun dan murah harganya, sehingga masyarakat kecil berpenghasilan rendah tidak semakin susah kehidupannya.
Media ini juga memantau harga daging ayam potong juga mengalami kenaikan dijual oleh pedagang Rp38 ribu/kg. (tugas).