JAMBI – Erlangga Subiantoro, Ketua Karang Taruna Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi mendukung program Ketahanan Pangan guna memperkuat swasembada pangan di Indonesia.
Ia mengatakan, program Ketahanan Pangan yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah Presiden RI Prabowo Subianto saat ini sudah berjalan di seluruh penjuru Indonesia.
Semoga tujuan pemerintah sendiri melaui program ketahanan pangan dapat terwujudnya kedaulatan pangan masyarakat melalui ketersediaan (produksi dan cadangan pangan), keterjangkauan, konsumsi pangan dan gizi serta keamanan pangan berbasis bahan baku, sumber daya dan kearifan lokal.
“Tentunya, program tersebut para petani lokal harus menjadi pelaku utama dan juga pemerintah harus memberdayakan lahan-lahan yang terlantar,” ucap Erlangga Subiantoro, Selasa, (4/2/2025).
Ditambahkannya, pemerintah boleh membuka lahan baru untuk pertanian atau perkebunan, tetapi terlebih dahulu menggarap lahan yang terlantar.
Dengan program tersebut dapat membantu memaksimalkan peran petani di Desa-desa sebagai pelaku utama, cara membantu program tersebut, kita harus memastikan kecukupan penguasaan tanah bagi petani di desa-desa untuk memproduksi benih-benih lokal berkualitas dan juga ternak-ternak sebagai penunjang pupuk organik, sistem irigasi yang berfungsi dengan baik dan lain-lain kebutuhan petani.
“Oleh karena itu, maka kita juga harus memikirkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ketahanan pangan desa antara lain kondisi iklim, ketersediaan air, keberadaan sumber daya alam, akses terhadap teknologi pertanian yang modern, serta faktor sosial dan ekonomi seperti kemiskinan, akses terhadap modal, dan pendidikan,” ujarnya.
Selain itu, para instansi terkait juga harus meningkatkan akses terhadap pasar melalui pengembangan infrastruktur dan jaringan distribusi yang memadai, untuk memasarkan hasil panen tersebut.
“Pasti pemerintah sudah merencanakan itu, dan memang harus disiapkan oleh pemerintah seperti Bulog, pasar-pasar yang dibangun oleh pemerintah secara khusus sebagai penampung dan pengendali produksi dan distribusi pangan dan melibatkan koperasi di Desa-desa yang ada,” tandasnya. (*)