Muaro Jambi – Sedikitnya selama tiga tahun terakhir kabupaten Muaro Jambi belum mempunyai pasar beduk, hal tersebut membuat masyarakat terpaksa berjualan takjil Ramadhan diatas trotoar, dewan setempat meminta pemerintah daerah tidak acuh dengan kondisi ini.
Selain itu puluhan pedagang yang merupakan warga sekitar ini terlihat berjualan menu berbuka puasa tepat di atas trotoar,sepanjang jalan depan SMP N 6 di Jalur dua Desa sengeti.tidak hanya itu sebagian pedagang kecil harus menyewa tenda selama bulan Suci ramadhan dengan biaya sebesar 500 ribu / satu Unitnya padahal sengeti adalah pusat Ibu kota kabupaten.
Chandra salah satu pedagang mengatakan selama tiga tahun ini pemerintah kabupaten Muaro Jambi terkesan kurang perhatian kepada masyarakat kecil.
“Seharusnya selama bulan Ramadhan pedagang musiman ini mempunyai Pasar beduk sendiri yang disediakan oleh pemerintah kalau berjualan diatas trotoar terkesan tidak tertib dan mengakibatkan menganggu lalu lintas.”sebutnya
Sementara itu Wakil Ketua DPRD kabupaten Muarojambi,Edison sangat menyayangkan kondisi ini, menurutnya pemerintah bisa memberi dorongan kepada masyarakat seperti dengan membuat lokasi khusus pasar beduk dan memberi sumbangan tenda gratis.
“Tujuannya selain memberi dampak positif bagi daerah juga sebagai upaya menertibkan pedagang tidak berjualan di bahu jalan,karena dinilai akan menganggu penguna jalan raya dan tentunya menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejadian kecelakaan dan lain sebagainya.”pungkasnya (Man/adv)