Denpasar – Kota Jambi kembali menunjukkan eksistensinya di dunia internasional. Kali ini, Wakil Wali Kota Jambi Dr. dr. H. Maulana, MKM membawa nama besar Kota Jambi, mempresentasikan potensi warisan budaya Jambi pada ajang The IX International Conference of Eurasia World Heritage Cities, dengan tema Resilient Heritage and Tourism, bertempat di Prama Sanur Beach Resort Sanur Bali, Selasa (30/04/2019).
Konferensi internasional kota-kota dunia di negara eropa-asia (Eurasia) dibidang warisan budaya tersebut, diselenggarakan berkat kerjasama Organization of World Heritage Cities (OWHC), United Cities and Local Governments (UCLG) dan Badan PBB UNESCO.
Pembukaan konferensi tersebut turut pula di hadiri oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Secretary General of OWHC, Denis Richard, Secretary General of UCLG Euresia Rasikh Sagitov dan Staf Ahli Menteri Pariwisata RI, Prof. I Gede Pitana.
Konferensi tahunan tersebut dilaksanakan sebagai ajang gerakan untuk penyelamatan warisan budaya di dunia. Melalui konferensi ini, diharapkan kota yang tergabung dapat membangun inisiatif kerjasama antar kota dan antar negara. Upaya konservasi dan pelestarian juga terus didorong untuk dilakukan, sebagai upaya untuk mempertahankan eksistensi warisan budaya di dunia.
Menurut Wawako Maulana, warisan budaya, memiliki nilai sejarah, unik, nilai edukasi, memiliki nilai tradisi, dan nilai rekreasi. Pariwisata juga akan membawa dampak ekonomi bagi suatu daerah. Oleh karenanya, Pemkot Jambi terus berupaya mempertahankan warisan peninggalan budaya yang masih lestari hingga saat ini, sembari merevitalisasi berbagai kawasan warisan budaya di Kota Jambi.
“Kita patut berbangga hati memiliki Jambi Kota Seberang sebagai warisan budaya yang memiliki kekhasan dan segala keunikannya. Pada kesempatan itu juga kami turut mempromosikan Candi Muaro Jambi sebagai warisan budaya luar biasa milik Jambi. Kita punya kepentingan akan ini, bagaimana tidak, wisatawan yang berkunjung tentunya akan menyinggahi Kota Jambi. Seluruh aspek ekonomi penunjang pariwisata akan bergerak,” ujar Wawako Maulana.
Dalam presentasinya dihadapan seluruh delegasi konferensi, Wawako Maulana menjelaskan bahwa Tanah Pilih Pusako Batuah Kota Jambi dianugerahi perpaduan kekayaan budaya dan alam. Menurutnya, tak banyak kota di dunia yang memiliki potensi pariwisata seperti kota Jambi yang pusat kotanya dibelah dengan sungai Batanghari dan memiliki danau alami di tengah Kota.
Selain itu, letak yang sangat strategis sebagai Ibukota provinsi, juga menjadikan Kota Jambi sebagai pusat perdagangan dan jasa yang menjanjikan.
Keunikan lainnya yang ada di Kota Jambi adalah karakteristik adat dan budaya yang masih mengakar kuat ditengah masyarakat, diantaranya pemandangan rumah-rumah tua khas daerah berikut aktivitas masyarakatnya yang dapat ditemui di wilayah seberang sungai yang berada di pusat kota itu, yaitu Jambi Kota Seberang (Jakose).
Selanjutnya tambah Maulana, Pemkot Jambi sangat berkomitmen membangun pariwisata sebagai sektor andalan Kota Jambi. Hal tersebut tampak begitu kuat dan nyata dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.
“Pembangunan sarana akomodasi, transportasi, sebagai penunjang utama sektor pariwisata, massif dilakukan sebagai pondasi awal mewujudkan Kota Jambi sebagai kota yang mengakomodir MICE skala nasional maupun internasional. Berbagai event pariwisata yang selaras dengan konsep seni dan budaya pun menjadi agenda rutin pariwisata di Kota Jambi. Sebut saja Festival Angso Duo dan Pentas Harmoni Tanah Pilih Pusako Batuah yang merupakan festival seni dan budaya di Kota Jambi. Haul Keramat Tambak dan Pangeran Wirokusumo, Semarak Muharam, dan Festival Cap Go Meh, yang merupakan andalan wisata religi, hingga Lomba Pacu Perahu Tradisional yang turut menambah semaraknya potensi wisata di Kota Jambi,” sebut dirinya.
Disela kegiatan The IX International Conference of Eurasia World Heritage Cities, Wakil Wali Kota Jambi Dr. dr. H. Maulana, MKM, menandatangani Dokumen “Denpasar Agreements”, yang berisi komitmen kota-kota yang tergabung dalam OWHC untuk pengembangan kerjasama strategis diantara sesama anggota.
“Pada kesempatan ini juga kami menandatangani Dokumen “Denpasar Agreements”, yang berisi komitmen kota-kota yang tergabung dalam OWHC untuk pengembangan kerjasama strategis diantara sesama anggota. InsyaAllah melalui kesempatan ini Kota Jambi dapat berbicara banyak dan menunjukkan kiprahnya di level internasional,” jelas Maulana.
Pemerintah Kota Jambi dikenal sebagai daerah yang aktif dalam memainkan perannya didunia global, diantaranya dengan menjadi member berbagai organisasi Internasional. Diantaranya, dengan menjadi anggota ICLEI (International Council for Local Environmental Initiatives), UCLG ASPAC (United Cities and Local Governments Asia-Pacific) dan DELGOSEA (Democratic Local Governance in Southeast-Asia) dan The Global Covenant of Mayors for Climate and Energy (GCoM). Untuk organisasi OWHC, Kota Jambi masih berstatus sebagai observer member.
Keaktifan tersebut bukan tanpa dasar. Pemerintah Kota Jambi perlu untuk membuka mata dunia internasional akan potensi wisata yang dimiliki Kota Jambi. Berbagai potensi wisata tersebut, secara ekonomi akan mendatangkan manfaat luar biasa bagi masyarakat. Berbagai aspek ekonomi akan bergerak memberi nilai ekonomis bagi masyarakat.
Sementara itu, untuk meningkatkan sektor perdagangan jasa dan pariwisata perkotaan, setidaknya 3 tahun terakhir ini Pemerintah Kota Jambi juga gencar menjadi tuan rumah perhelatan even berskala nasional, baik even pemerintahan maupun non pemerintah. Hal tersebut sebagai upaya Pemkot Jambi menjadikan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exibition) l, menjadi bagian yang penting guna mendukung pengembangan sektor Jasa dan Pariwisata di Kota Jambi. (Man/Adv)