Sengeti – Bupati Muarojambi Hj. Masnah Busro mendapati jika di kantor Dinas Pedidikan Kabupaten Muarojambi masih diterapkan sistem absensi manual. Padahal, di instansi tersebut telah tersedia atau terpasang sistim absensi elektronik (fingerprint), namun tidak difungsikan sesuai peruntukannya.
Masnah menyayangkan belum optimalnya penerapan absensi fingerprint di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam lingkup Pemkab Muaro Jambi. Karena itu, Masnah memerintahkan agar kepala Badan Kepegawiaan Daerah (BKD) mengecek penerapan fingerprint di seluruh kantor OPD.
“Di Diknas alatnya sudah ada, tetapi belum terekap saja. Harus dibenahi,” tegasnya.
Dikatakannya lagi, fingerprint harus dimemanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkat kedisiplinan pegawai yang ada di linkup Pemkab Muaro Jambi.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Muaro Jambi Erwanisah mengakui instansi yang dipimpinnya memang masih menerapkan sistim absensi manual.
Sistim absensi manual ini diberlakukan bukan berarti tidak patuh. Namun, karena alat finger print yang ada di Dinas Pendidikan sedang ada masalah.
“Tadi operator sudah datang mengecek, sekarang sudah bagus,” kata Erwanisah
Erwanisah sendiri tidak mengetahui sejak kapan fingerprint di kantor Dinas Pendidikan bermasalah. Dia sendiri mengetahui kejadian itu setelah bupati melakukan sidak.
“Tidak tahu persis, yang pasti tidak ada unsur kesengajaan,” ujarnya.
Lebih Erwanisah mengatakan, sistem fingerprint di kantor Dinas Pendidikan sudah diperbaiki. Namun, belum terkoneksi secara langsung ke Diskominfo Muaro Jambi dan BKD muaro Jambi.
“Nanti akan diupayakan supaya bisa terkoneksi langsung, ” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Kominfo Muaro Jambi Deswir menyebutkan, di setiap OPD alat fingerprint seharusnya bisa digunakan, tidak ada kendala atau alasan. Selama ini rekap kehadiran pegawai melalui online terpantau.
“Tergantung di OPD masing-masing, alat sudah ada tidak ada kendala seharusnya,” pungkasnya. (Adv)