Photo : Yudi Purnomo Eks Penyidik KPK
Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) sejumlah pejabat di Pekanbaru, pada hari Senin (2/12/2024) malam
Terkait OTT KPK tersebut pada saat, tidak luput mendapat perhatian dari eks penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap dengan memberikan tanggapan.
Mantan Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menyatakan bahwa terkuaknya korupsi daerah yang dipimpin seorang Pejabat Daerah membuat publik terhenyak.
“OTT ini membuka kotak pandora bahwa seorang Penjabat sementara (Pj) setingkat Walikota walau waktu jabatannya singkat ternyata bisa memainkan anggaran yang dikelola di daerahnya dengan jumlah milyaran,”kata Yudi Purnomo menyampaikam ke mefua, Rabu (4/12/2024).
Lanjut Yudi mengatakan terjadi kekhawatiran bahwa ini adalah fenomena gunung es artinya diduga masih banyak yang lain yang melakukan tindak pidana korupsi dibanding yang tertangkap.
“Tentu ini merupakan hal yang miris bahwa seorang Pejabat seharusnya menjadi contoh teladan, karena memegang setidaknya dua jabatan yaitu jabatan di instansi asalnya dan jabatan sebagai Penjabat (Pj) kepala daerah,”ujar Yudi.
Bagi Yudi, menyampaikan barang bukti berupa uang tunai senilai i sebesar Rp6,82 miliar merupakan jumlah yang banyak dari hasil pemotongan anggaran daerah, salah satunya anggaran Makan Minum dimana menurut KPK, Pj Wali Kota diduga menerima jatah uang sebesar Rp 2,5 Milyar
Oleh karena itu, Yudi peringati Penjabat (Pj) kepala daerah yang lain jangan korupsi serta meminta KPK tetap menurunkan Tim OTTnya jika ada laporan masyarakat terkait indikasi korupsi Penjabat Daerah lainnya.
Selain itu, Yudi Purnomo minta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melakukan evaluasi jabatan jika ada Penjabat (Pj) Kepala Daerah yang terindikasi korupsi serta adanya pengawasan dari DPRD terhadap adanya perubahan anggaran yang berpotensi korupsi. (tugas)