Merangin – Kunjungan Kerja (Kunker) Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dikbud) Merangin Nasution ke sekolah-sekolah terus berlanjut.
Kali ini Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Nasution kunker di wilayah Kecamatan Tabir Ilir tepatnya di SMP Negeri 24 Merangin.
Nasution kembali bertatap muka bersama kepala sekolah, guru, dan korwil pendidikan. Tak hanya itu, kunker ini juga dihadiri Camat Tabir Ilir, Kades Ulak Makam, Komite Sekolah, dan tokoh masyarakat wilayah setempat.
Dalam kegiatan ini, orang nomor satu dijajaran Dikbud Merangin tersebut mendengar aspirasi berbagai persoalan yang terjadi di dunia pendidikan.
Salah satu yang dipertanyakan Camat Tabir Ilir, Bachder Oktab seperti masalah tidak adanya mebel disatu kelas di SMPN 24 Merangin.
Mendengar hal itu, dihadapan para peserta, Nasution, secara tegas mengatakan, akan menganggarkan bantuan mebel ke sekolah setempat ditahun depan.
“Catat Bapak Ibu, kalau pun tidak ada anggaran pemerintah turun kesekolah ini, (SMP 24 Merangin) saya siap sumbangkan dana pribadi untuk mencukupi mebel yang tidak ada itu. Kasihan, ini anak bangsa masa depan kita,”Tegas Nasution disambut riuh tepuk tangan peserta kunker, Senin (29/11/2021).
Ditambahkan Nasution dirinya selalu siap menerima laporan pendidikan dan segera menindaklanjutinya. Misalkan di SMP 24 Merangin ini. Ia, mendapat laporan dari Camat setempat tentang siswa belajar dilantai.
“Begitu dapat laporan, besoknya saya langsung turun kesekolah ini. Saya terharu hampir menangis melihat kondisi anak, perlu diketahui tidak ada beda nya antara anak yang belajar dikota maupun desa, semua mempunyai hak yang sama harus ada mebelnya,”terangnya.
Terkait kondisi yang dilaporkan Camat tersebut dirinya mengapresiasi Camat dan berharap kedepan Camat lainnya ikut peduli terhadap pendidikan diwilayahnya masing masing.
“Sudah dua sekolah yang saya temukan siswa belajar dilantai, kondisi ini sangat memprihatinkan,”ujarnya.
Dirinya juga menghimbau tidak hanya kepala sekolah dan guru, masyarakat, kades, camat, harus bekerja sama untuk peduli terhadap pendidikan. Menurutnya, peduli terhadap pendidikan merupakan tanggung jawab bersama.
“Berdosa bapak ibu, kalau kita tidak peduli pendidikan. Anak anak ini masa depan bangsa. Kita tidak tahu 10 tahun nanti anak anak ini jadi apa mungkin mereka yang menggantikan posisi kita saat ini,”tuturnya.
Selain itu ia juga menyampaikan agar seluruh sekolah dapat membenahi data dapodik secara valid. Karena pemerintah akan membantu jika data dapodiknya jelas dan akurat.
“Kalau ada sekolah dapodiknya tidak valid dipastikan tidak bisa mendapatkan bantuan. Disamping itu setiap usulan harus juga di masukkan kedalam renja mulai dari tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten,”pungkasnya.
Pada kesempatan itu Nasution juga menyerahkan santunan kepada salah seorang guru yang suaminya terkena musibah serta penyerahan hadiah lomba HUT PGRI Kecamatan Tabir Ilir.(gas).