Kota Jambi – Duet kepemimpinan Wali Kota Jambi Dr. H. Syarif Fasha, ME bersama Wakil Wali Kota Dr. dr. H. Maulana, MKM, mulai mengimplementasikan program dan kegiatan unggulan program 100 hari kerjanya, yang merupakan bagian janji politik keduanya.
Salah satunya adalah dalam mewujudkan Kota Jambi sebagai pusat perdagangan dan jasa yang berbasiskan akhlak dan budaya.
Sebagai realisasi dari program membangun basis akhlak masyarakat di Kota Jambi, Jumat (11/1) lalu, Wakil Wali Kota dr. Maulana perdana meluncurkan program “Jumat Keliling” Pemerintah Kota Jambi, yang dilaksanakan di Masjid Attaqwa RT 01 Kelurahan Kenali Asam Bawah Kecamatan Kotabaru.
Pada kesempatan perdana tersebut, Wawako Maulana langsung bertindak sebagai Khatib Jumat. Turut mendampingi Wawako Maulana, Asisten II Sekda Kota Jambi H.R. Erwansyah, Ketua MUI Kota Jambi Drs. H. Tarmizi Sibawaihi, M.Hi, unsur Dewan Masjid Kota Jambi dan sejumlah Kepala OPD Pemkot Jambi.
Program yang didedikasikan untuk warga Kota Jambi itu, bertujuan sebagai ajang silaturahmi dan juga sekaligus sebagai sarana untuk mendekatkan dan berbagi informasi terkait berbagai program pembangunan Kota Jambi Terkini di tengah masyarakat.
“Harapan kami, dengan adanya program Jumat Keliling ini, semangat ukhuwah dan silaturahmi yang dibangun Pemkot Jambi kepada masyarakat, pemerintah dan stake holder lainnya, dapat terjalin lebih erat dan berdampak positif pada suksesnya program pembangunan Kota Jambi. Kita sangat butuh dukungan dan peran serta masyarakat dalam membangun Kota Jambi tercinta ini,” ujar Wawako Maulana.
Dalam khutbah Jumatnya, Maulana menyampaikan keselarasan program pembangunan Kota Jambi yang sesuai dengan prinsip yang diajarkan oleh ajaran Islam.
“Arah dan kebijakan pembangunan Kota Jambi, harus dilandaskan pada beberapa aspek. Pertama, harus dimulai dengan niat yang baik, komitmen Pemkot Jambi untuk mengabdi bagi pembangunan Kota Jambi dilaksanakan dengan proses yang baik. Dalam merealisasikan apa yang telah direncanakan, dengan cara dan prosedur yang baik pula.”
“Kedua, hasil atau output harus berupa kebaikan dan kemaslahatan, karena tidak ada pembangunan jika tidak membawa manfaat bagi masyarakat. Ketiga, efek yang baik. Pembangunan yang baik adalah yang dapat memberi multiplier effect bagi semua sisi kehidupan masyarakat Kota Jambi.”
“Keempat, prinsip Islami yang dapat menjadi sandaran dalam pembangunan Kota Jambi, dipahami dan diamalkan oleh semua kalangan baik pemerintah swasta, pelaku usaha dan masyarakat luas,” sebut Maulana.
Menurut Maulana fondasi iman akan mendorong orang untuk melakukan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya baik kepada Allah.
“Kota Jambi butuh sumber daya manusia yang ahli fikir dan ahli dzikir sekaligus,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wawako Maulana juga menekankan pentingnya komitmen seluruh pihak dalam mendukung pemerintah bagi pemerataan pembangunan di Kota Jambi.
“Dalam pembangunan, setiap warga dapat berperan dan berkontribusi dalam mendorong pembangunan, dengan memaksimalkan usaha dan pekerjaan masing-masing.”
“Memperhatikan etika usaha, serta mematuhi demua peraturan yang berlaku. Semua anggota masyarakat adalah penggerak dan merupakan nadi kesejahteraan dan kemakmuran suatu daerah,” pungkasnya.
Program Jumat Keliling Pemkot Jambi juga dirangkai dengan kegiatan simpatik, yaitu pemberian tali asih dan bantuan sosial kepada warga masyarakat yang membutuhkan, yang berada di sekitar lingkungan masjid.
Pada kesempatan itu, Wawako Maulana turun langsung meninjau kediaman warga yang menerima bantuan. Orang nomor dua di Kota Jambi itu.
Selain meluncurkan kegiatan Jumat Keliling, Pemkot Jambi juga menginisiasi program Subuh Keliling, dan Program Berkantor di Kelurahan dan Kecamatan.
Seluruh kegiatan tersebut, didedikasikan oleh kedua pemimpin Kota Jambi itu guna mendekatkan program dan pemerintah Kota Jambi ditengah masyarakat. (Adv)