Jambi – Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Drs.H.M.Dianto,M.Si menghadiri serah terima jabatan pelaksana Tugas Direktur Utama Rumah Sakit jiwa Provinsi Jambi. Dr.H Fahrurazi M.Kes ditunjuk menjadi Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jambi menggantikan Hernayawati. Pelaksanaan sertijab ini dilaksanakan di aula RSJ ,Senin (16/9/2019.
Disampaikan oleh Sekda bahwa pergantian pejabat yang dilaksanakan ini adalah suatu hal yang biasa terjadi lingkup pemerintahan, baik di tingkat pusat, tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga ke tingkat kecamatan dan desa atau kelurahan.
“Pemerintah Provinsi Jambi memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih atas segala dedikasi dan pengabdian saudari selama 9 tahun dalam memimpin dan memajukan rumah sakit ini. Pengabdian dan dedikasi saudari sangatlah berarti bagi pemerintah Provinsi Jambi dan telah banyak kontribusi yang signifikan yang dilakukan dalam mewujudkan tata kelola rumah sakit yang baik serta pengembangan pelayanan kesehatan untuk masyarakat provinsi Jambi di rumah sakit jiwa ini”ungkap Sekda pada pejabat lams, dr. Hj. Hernayawati,M. Kes.
Pada kesempatan ini juga Sekda berpesan kepada dr. Fahrurazi M.Kes yang telah mendapat amanat dari Gubernur Jambi untuk memimpin dan meneruskan pengelolaan rumah sakit jiwa. Ia berhara di masa yang akan datang rumah sakit jiwa ini terus diupayakan menjadi lebih baik sehingga capaian program dan keberhasilan kinerja yang sudah baik selama ini dapat ditingkatkan Atau paling tidak dapat dipertahankan.
“Dalam kesempatan yang baik ini saya berpesan kepada semua pejabat struktural, fungsional baik medis, perawatan maupun fungsional kesehatan lainnya yang ada di rumah sakit ini agar dapat bekerja secara aktif, bahu-membahu dan bangun kekompakan dan kebersamaan guna membantu kelancaran tugas pelaksana tugas direktur utama yang baru dalam menyajikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di rumah sakit jiwa ini terutama dalam hal mempertahankan akreditasi rumah sakit yang sudah pernah mendapat predikat Paripurna dari komite akreditasi Rumah Sakit Indonesia”katanya.
Sementara itu sebelumnya dalam sambutannya, Hernayawati mengatakan, saat ini dirinya seperti kilas balik 9 tahun lalu. Dimana saat itu dirinya dilantik pertama kali menjadi Dirut RSJ Jambi. “Pada waktu itu saya dilantik, pertama kali menyampaikan sambutan sekaligus meyakinkan diri bahwa akan membawa RSJ ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Hernayawati mengaku masuk ke dalam bagian RSJ waktu itu juga merupakan hal yang baru. “Sebab sebelumnya saya lebih banyak berkecimpung di kesehatan masyarakat,” ungkapnya.
Saat itu, kata Hernayawati, kondisi rumah sakit cukup memprihatinkan, seperti Poliklinik yang kecil. Kondisi ini, kata Hernayawati, memicu dirinya untuk lebih banyak berbuat, mencari solusi apa solusinya.
Dirinya berpesan, bahwa akan banyak sekali surat kaleng. Karena pastinya ada kondisi zona aman yang terganggu. “Jika dihitung surat kaleng selama 2 tahun belakangan ada belasan surat masuk,” bebernya.
Tahun 2018 hingga 2019 ini, Hernayawati mengatakan, merupakan masa yang sulit karena ada ketentuan baru dari pihak BPJS Kesehatan adanya rujukan berjenjang.
“Tentu ini berpengaruh untuk rumah sakit. Kemudian terkait dengan pasien dinas sosial tidak boleh lagi merawat pasien yang tidak layak rawat. Akan dipending dan akan tidak dibayarkan. Ini akhirnya membuat penolakan-penolakan terhadap pasien,” sebutnya.
Sementara itu, Plt Dirut RSJ Provinsi Jambi Fahrurazi mengaku menerima surat perintah dari Gubernur pada 11 September 2019 lalu.
“Ini suatu proses alamiah. Regenerasi akan tetap terjadi. Saya pun tentu memiliki konsekuensi yang harus dijalani terhadap amanah ini pula,” ujarnya.
Oleh karenanya, Fahrurazi meminta dukungan dan kerjasama semuanya terlebih dalam melanjutkan kemajuan RSJ sendiri.
“Memohon dukungan untuk akreditasi RSJ juga. Tidak ada pilihan lain. Kita harus maju. Kami meminta ibu Hernayawati untuk tetap mengikuti kegiatan-kegiatan di RSJ,” tandasnya. (Adv)