Merangin – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sesuai data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin, Propinsi Jambi sampai akhir bulan Pebruari 2019 masyarakat yang terkena penyakit tersebut mencapai 70 (tujuh puluh) orang tersebar di beberapa wilayah.
“Sesuai data yang masuk masyarakat yang sudah kena penyakit DBD mencapai 70 orang, dimana bulan Januari sebanyak 40 orang dan Pebruari 30 orang,”jelas Zamroni Kabid Pengendalian Dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan menyampaikan keawak media diruang kerjanya, Rabu (27/2).
Penyakit Demam berdarah (DBD) disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk. Terdapat 4 virus dengue, yaitu virus DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Nyamuk yang berasal dari famili tertentu yaitu Aedes aegypti atau Aedes albopictus dapat membawa virus untuk menginfeksi darah manusia dengan gigitan dan mentransfer darah yang terinfeksi ke orang lain.
Menurut, Zamroni untuk masyarakat yang terkena DBD sudah mendapat perawatan baik di Puskesmas dan di Rumah Sakit, tidak ada yang meninggal dunia.
“Adapun wilayah yang paling banyak terdampak penyakit DBD yaitu di wilayah Puskesmas Pematang Kandis, Kecamatan Bangko,’jelasnya.
Saat ditanyakan upaya dan langkah yang sudah dilakukan instansinya, Zamroni menjelaskan sudah melakukan penyuluhan kepada masyarakat bersama instansi lain cara pencegahahan dan pengobatan penyakit DBD serta melakukan Foging/pengasapan.
Untuk Foging/pengasapan menurutnya, sesuai prosedur dilakukan setelah ada laporan atau permintaan dari keluarga pasien atau masyarakat. Dari laporan petugas melakukan proses Penyelidikan Epidemiologi (PE) ke lokasi.
Saat dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) petugas akan mendatangi rumah pasien DBD dan melihat apakah dalam radius 100 meter ada masyarakat lain yang terjangkiti DBD.
“Dari hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) apabila ditemukan warga terjangjiti DBD lebih dari satu orang segera akan dilakukan foging,”ujarnya.
Menurutnya, tindakan Foging/pengasapan hanya tindakan untuk membunuh nyamuk dewasa bukan membunuh jentik-jentiknya. Untuk tindakan yang paling efektif dengan cara Pemberarantas Sarang Nyamuk (PSN) yaitu dengan cara Menguras, Menutup dan Mengubur (3M).
“Kita mengharapkan kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan cara sering menguras bak kamar mandi, menutup tempat genangan air dan mengubur plastik-plastik bekas,”harap Zamroni.
Untuk penyebaran penyakit DBD dimulai dari musim penghujan dengan intensitas tinggi mulai bulan Nopemper sampai Maret dan di area tropis serta subtropis. Nyamuk akan mulai berkurang serta hilang pada bulan April saat memasuki musim kemarau.
“Usia tumbuh kembang nyamuk usianya 40 hari, maka dari itu peran aktif dari seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan ikut aktif memberantasnya. Apabila ada keluarga dan saudara yang terjangkiti DBD segera dibawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat,”pintanya. (gas).